B. J Habibie : Bapak Teknologi dan Inspirator Indonesia

Ketika pertama kali menemukan lomba menulis tentang Habibie di twitter, saya sangat antusias untuk mengikutinya. Ketika saya masih SMA, guru sejarah saya adalah penggemar berat Beliau. Ketika pelajaran , guru saya sering menceritakan tentang Habibie. Namun, karena terbatasnya waktu dan kami harus mempelajari banyak materi lain, Beliau menceritakannya secara tidak lengkap. Dari situ, saya mulai tertarik terhadap perjalanan hidup Habibie. Keingintahuan yang besar tentang Habibie, membuat saya mencari informasi tentang Beliau melalui internet, buku, serta berbagai surat kabar yang ada. Dari situ, saya menemukan fakta yang mengejutkan dari Beliau. Mulai dari kondisi keluarganya, perjuangannya kuliah di Jerman, cinta tanah air yang luar biasa, serta kisah cintanya dengan Bu Ainun yang sangat menginspirasi.

b_j_habibie___smudge_painting_by_helmif1-d8o645o
Sumber : http://alchetron.com/B-J-Habibie-591264-W

Habibie lahir di Pare – pare, Sulewesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak ke-4 dari 8 bersaudara pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A Tuti Marini Puspowardojo. Ketika beliau berusia 14 tahun, sang Ayah meninggal dunia saat menjadi imam Sholat Isya. Sejak saat itu, sang Ibu menjadi tulang punggung keluarga. Ketika SMA, Ibunya memutuskan untuk pindah ke Bandung dengan tujuan agar Habibie memperoleh pendidikan yang lebih baik.

Sejak kecil, Habibie memang sudah dikenal sangat cerdas, tegas dan berprinsip. Di SMA, prestasi Beliau semakin menonjol terutama dalam pelajaran – pelajaran eksakta. Beliau mulai menunjukkan ketertarikannya di bidang kedirgantaraan dengan mengambil jurusan teknik mesin di ITB. Namun, enam bulan kemudian, Beliau memutuskan untuk bekuliah di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman. Selama kuliah di Jerman beliau dibiayai oleh Ibunya melalui usaha catering dan indekost.

Ketika liburan tiba, Beliau memanfaatkanya dengan mengikuti ujian dan bekerja untuk membeli buku. Beliau berhasil memperoleh gelar diploma ingenieur atau diploma teknik dengan predikat summa cumlaude. Gelar diploma teknik di Jerman biasanya disetarakan dengan gelar S2/magister di negara lain.Habibie melanjutkan gelar doctor setelah menikahi teman SMAnya Ainun Habibie Besari. Hidupnya semakin keras karena Beliau harus membiayai rumah tangga dan sekolahnya. Untuk menghemat ongkos, Beliau harus berjalan kaki menuju tempat kerjanya dan pulang malam untuk belajar. Walaupun hidupnya keras, Beliau tak pernah menyerah untuk belajar.  Untuk menghemat kebutuhan keluarga, Ibu Ainun juga harus menunggu di tempat pencucian umum untuk mencuci baju.

Habibie mendalami desain dan kontruksi pesawat terbang di Jerman. Beliau berhasil menyelesaikan S-3 nya dan mendapatkan gelar doktor ingenieur ( doktor teknik) dengan predikat summa cumlaude. Setelah lulus, Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm  atau MBB Hamburg sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang. Kemudian menjabat sebagai Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB. Atas kinerja dan kegeniusannya, 4 tahun kemudian, Beliau dipercaya sebagai wakil presiden sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Beliau adalah satu – satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang di Jerman.

Selama bekerja di MBB, beliau menyumbang berbagai hasil penelitian dan teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti : “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“. Sekitar 40 insinyur Indonesia juga berhasil bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie. Hal tersebut Beliau lakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan kemampuan dan pengalaman insinyur Indonesia. Sehingga suatu saat nanti, mereka dapat kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara di negerinya sendiri.

Kegeniusannya dalam bidang kontruksi pesawat terbang membuat namanya semakin dikenal. Banyak teman, gaji dan fasilitas yang lengkap di Jerman tak membuatnya melupakan Indonesia. Meskipun banyak pihak dari berbagai negara yang menginginkan Beliau untuk bekerja di negaranya, beliau selalu menolak. Suatu ketika, presiden Filipina datang kepada Beliau dan mengatakan bahwa Habibie adalah kebanggan ASEAN. Presiden Filipina mengutarakan harapannya agar Habibie dapat membangun industri strategis di Filipina. Namun, Habibie menolak dan Ia bersumpah hanya akan kembali dari Jerman apabila “Indonesia” negaranya yang Ia cintai yang memintamya.

Sumpah untuk mengabdi kepada bangsa Indonesia akhirnya menemukan titik terang. Pada suatu hari, Direktur Pertamina yang saat itu dijabat Ibnu Sutowo meminta bertemu Habibie di kota Hamburg. Ibnu disitu berkata bahwa Habibie dipanggil Presiden Soeharto untuk datang ke Jakarta. Tanpa pikir panjang Beliau langsung terbang ke Jakarta. Presiden Soeharto mengutarakan keinginannya agar Indonesia dapat menjadi negara maju dengan mengembangkan industri manufaktur dan memanfaatkan teknologi canggih. Bangsa Indonesia dapat membuat suatu produk yang dapat membuat optimisme dan kebanggaan masyarakat Indonesia. Produk yang presiden maksud adalah pesawat terbang.

Pada tahun 1978, Beliau benar – benar meninggalkan jabatannya di MBB, Jerman dan fokus untuk membangun kedirgantaraan di Indonesia. Sejak saat itu, Beliau diminta Presiden Soeharto untuk menjadi Menteri Riset dan Teknologi. Habibie memfokuskan kebijakan Ristek pada pengembangan dan penerapan IPTEK. Beliau memimpin langsung berbagai industri strategis yang ada di Indonesia, seperti PT PAL, PT PINDAD, dan lain – lain.

Untuk membiayai industri strategis Habibie, pemerintah harus mengeluarkan dana yang cukup besar. Banyak pihak yang menentang kebijakan Habibie. Habibie menjelaskan bahwa industri berteknologi itu sangat penting. Ia membandingkan harga produk dari industri teknologi tinggi dengan hasil pertanian. Ia menunjukkan data bahwa harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 dan 1 kg beras adalah 7 sen (USD 0,07). Artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi dengan membuat 1 buah pesawat dengan massa 10 ton, maka akan diperoleh beras 4,5 juta ton beras.Selama bertahun – tahun industri strategis Habibie belum menunjukan hasil untuk masyarakat Indonesia. Namun, Habibie mempunyai alasan yang logis, untuk memulai industri berteknologi tinggi diperlukan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Orang menanam durian saja butuh waktu 10 tahun untuk memanen, apalagi industri berteknologi tinggi.

Berkat kegigihan dan kerja keras Habibie, akhirnya pada tahun 1995, Indonesia berhasil menerbangkan pesawat N-250 Gatotkaca. N-250 Gatotkaca adalah pesawat pertama yang murni dibuat dengan tenaga dan pemikiran anak Indonesia tanpa campur tangan pihak asing. Yang lebih membanggakan pesawat ini adalah pesawat tercanggih pada kelasnya. Penerbangan N – 250 Gatotkaca mendapatkan apresiasi yang tinggi dari seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia. Bahkan, Sekitar 250 insan media dari berbagai negara turut meliput peristiwa paling bersejarah bagi bangsa Indonesia ini.

Di usia yang ke – 80 tahun ini, Beliau memiliki segudang prestasi. Beliau memperoleh berbagai pengahragaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Beliau pernah mendapatkan penghargaan Edward Warner Awward, Theodore von Karman Awward, dan masih banyak lagi. Beliau juga turut serta dalam berbagai proyek – proyek kegirdgantaraan yang ada di dunia. Habibie adalah orang yang berpengaruh bagi Indonesia bahkan dunia. Jasa – jasa nya dalam bidang kedirgantaraan mampu mengantarkan Indonesia menjadi negara yang dikenal dunia.

Beliau adalah sosok yang sangat setia. Ketika Bu Ainun meninggal dunia, beliau benar – benar dirundung kesedihan. Ia selalu menganggap bahwa Bu Ainun itu selalu ada di sampingnya. Beliau selalu memanggil – manggil dan mencari Almarhum di sudut ruangan. Para dokter bahkan mengatakan jika dalam waktu 3 bulan kondisi Habibie masih seperti ini, Beliau akan meninggal. Para dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul untuk membahas masalah ini. Dari berbagai opsi yang ditawarkan oleh para dokter, akhirnya Habibie memilih opsi terakhir yaitu menulis apa saja tentang Ibu Ainun dan anggaplah Beliau bercerita tentang Ibu Ainun seolah ibu masih hidup. Selain itu, Beliau selalu mengganti bunga di makam Ibu Ainun setiap dua hari sekali. Beliau bahkan telah memesan tanah di samping makam Bu Ainun untuk dijadikan tempat peristirahatan terakhir Beliau kelak.

Beliau adalah pendiri Habibie Center. Habibie Center adalah sebuah yayasan yang berupaya memajukan modernisasi dan demokratisasi di Indonesia yang didsarkan pada moralitas dan integritas budaya dan nilai agama. Kegiatan dari Habibie Center meliputi : seminar, pemberian beasiswa di dalam dan luar negeri, Habibie Awward, dan diskusi dengan topik yang berkaitan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi. Habibie juga pernah memimpin Ikatan Cendikiawan Muslim se – Indonesia (ICMI) selama 10 tahun. Dibawah kepemimpinanya ICMI berhasil membuat program – program yang menyokong pembangunan bangsa, seperti Harian Republika, Dhompet Dhuafa yang berfokus pada zakat, infaq, dan sodaqoh, yayasan orbit yang memberikan beasiswa bagi pelajar (SMA/ S-1), serta mendirikan sekolah berbasis IPTEK dan IMTAQ yang dikenal dengan nama MAN Insan Cendikia di serpong dan gorontalo. MAN Insan Cendikia rutin mengirimkan alumninya untuk kuliah di luar negeri seperti Jepang.

Habibie adalah sosok yang sangat menginspirasi. Tidak hanya kecintaannya kepada bu ainun, kecintaanya beliau terhdap Indonesia sampai membuat saya merinding. Subhanalloh, ketika beliau mempunyai kekuasaan yang tinggi, beliau mau pulang ke negaranya untuk membangun negaranya. Ketika berbagai negara memperebutkannya, beliau menolak dan memilih indonesia untuk kembali. Semangat yang tinggi dalam belajar dan bekerja selalu beliau tunjukkan. Kehidupan yang sederhana tak membuatnya menyerah untuk meraih mimpi dan cita – citanya. Meskipun, banyak pihak yang menentang dan menganggap idenya itu gila, beliau tetap kokoh pada visi dan misinya untuk membangun industri strategis di Indonesia. Beliau adalah bapak teknolgi bangsa ini. Beliau adalah inspirator bagi negeri ini.

Untuk mengapresiasi jasa – jasa beliau, akan diadakan Pameran Foto Habibie dan Gebyar Aneka Lomba yang dilaksanakan berbagai komunitas yang tergabung dalam Friends of Mandiri Museum. Pameran ini akan dibuka untuk umum mulai tanggal 24 juli hingga tanggal 21 Agustus 2016. Buat kamu yang penasaran tentang perjuangan pak habibie, foto – foto Beliau dan Bu Ainun, serta berbagai info menarik lainnya, langsung aja datang ke Museum Bank Mandiri, Kota Tua, Jakarta Barat. Untuk info lebih lanjut kalian juga dapat memfollow @museum_mandiri dan @flpoke dan like fanpage : Museum Mandiri.

Kecerdasan, kegigihan, patriotisme, dan kesetiaan yang beliau miliki harus dijadikan motivasi dan inspirasi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Beliau harus dijadikan figure  idola oleh generasi muda Indonesia. Terimakasih Pak Habibie, Jasamu luar biasa. Pak Habibie benar – benar menyadarkan kita bahwa  setiap orang harus berprinsip : “ Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan untuk negaramu”.

Sumber :

  1. http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html
  2. http://www.kompasiana.com/sehatihsan/revisi-biografi-ibu-bangsa-hasri-ainun-habibie_54fd653ea33311791550fe10
  3. https://id.wikipedia.org/wiki/Habibie_Center
  4. https://laksitohdn.wordpress.com/2011/05/12/b-j-habibie-anak-bangsa-sang-maestro-teknologi-yang-diakui-dunia/
  5. https://nusantaranews.wordpress.com/2009/04/02/biografi-bj-habibie-bapak-teknologi-dan-demokrasi-indonesia/

 

 

2 respons untuk ‘B. J Habibie : Bapak Teknologi dan Inspirator Indonesia

Tinggalkan komentar